Friday, September 14, 2012

Alat Bantu Pendidikan

BAB I
 Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan banyak hal-hal ataupun factor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang mana kesemua factor itu mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Salah satu factor yang mempengaruhi atau factor pendukung dalam dunia pendidikan adalah media pendidikan.
Khususnya diindonesia di daerah pedalaman masih banyak sekali sekolahan-sekolahan yang belum memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga dalam proses belajar mengajar mereka mengalami berbagai macam kendala.
Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang
masih ada yang belum memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang belum maksimal.
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan media pendidikan itu, dan diharapkan setelah memahami apa yang tertuli di dalam makalah ini nantinya dapat menimbulkan kesadaran pada para siswa didik dan para pendidik itu bahwasannya media itu sangat penting dalm penentuan hasil pendidikan.
Pemanfaatan media pendidiakan ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan perkembanagan zaman yang mana pada era sekarang ini sudah sanagt maju dalam hal teknologi. Dengan memanfaatkan technlogi yang sudah canggaih ini dapat menuntun anak didik atau paling tidak membantu anak didk ketiaka ia sudah terjun pada dunia yang sesungguhnya yaitu dunia kerja dan bermasyarakat.



BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian Media Pendidikan
            Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiyah yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara, “wasaail”  atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh kemampuan, ketrampilan, pengetahuan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku(teks), atau lingkungan merupakan media.[1]
            Media pembelajaran adalah segala sesuatu (alat/sarana) yang dapat befungsi sebagai saluran / perantara komunikasi dalam kegiatan pendidikan agar dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurnkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[2]

            Berikut ciri-ciri umum yang terkandung setiap pembatasan media.[3]
1. Media pendidikan mempunyai pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar dan di raba dengan panca indra.
2. Media pendidikan mempunyai pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Peranan media pendidikan terdapat pada visual atau audio.
4. Media pendidikan mempunyai pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.  Media pendidikan dapat digunakann secara masal. Kelompok besar dan kelompok kecil. Atau perorangan
7.  Sikap, perbuatan, organisasi,  strategi dan management yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu



B.     Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:[4]
1.Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis(dalm bentuk kata-kata tertulis atau tulisan belaka).
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3.Penggunaan media pendidikan secara tepat, dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik
4.Dengan sifat unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk semua siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semua harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
C.    Alat Bantu Pendidikan

Yang dimaksud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian / pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.[5]
Seseorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman / pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam suatu kerucut.
Dari kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsi bahan pendidikan / pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah. Jelas bahwa penggunaan alat peraga adalah salah satu prinsip proses pendidikan. Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti fakta yang dianggap rumit
Ada beberapa manfaaat penggunaan alat bantu dalam proses pendidikan antara lain sebagai berikut :
a. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
d. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.
e. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
f. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.
g.Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para pendidik /  pelaku pendidikan.
h.Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.. Menurut penelitian para ahli indera, yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh / disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%  sampai 25% lainnya tersalur melalui indera yang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan
i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat sesuatu yang memang diperlukan akan menimbulkan perhatiaannya. Dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya yang merupakan pendorong untuk melakukan / memakai sesuatu yang baru tersebut.
j.   Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Didalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk melupakan atau lupa. Untuk mengatasi hal tersebut, AVA akan membantu menegakkan pengetahuan-  pengetahuan yang telah diterima oleh manusia sehingga apa yang diterima akan   lebih lama tinggal / disimpan didalam ingatan.
D.    Macam Alat Bantu Pendidikan
Dalam pembagiannya, alat bantu pendidikan secara garis besar ada 3 macam yaitu alat bantu Audio, alat bantu Visual, dan alat bantu audio-Visual.
1.      Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
a. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
 - 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
 - 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya.
2.       Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
Alat Bantu Dengar Ialah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
3.       Alat Bantu Lihat-Dengar (audio Visual)
Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA). Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.[6]
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut pembuatannya dan penggunaannya.
a.       Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide dan sebagainya  yang memerlukan listrik dan proyektor
b.      Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan  setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng bekas, kertas,  koran, dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat dipergunakan di berbagai tempat, misalnya :
            Di rumah tangga seperti leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sebagainya. Di kantor-kantor dan sekolah-sekolah, seperti papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, boneka dan sebagainya. Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk, leaflet, fanel graph, boneka  wayang, dan sebagainya.




[1] Azhar Arsyad,Media Pembelajaran(2009,PT. Radjagrafindo Persada,Jakarta)hal. 3
[2] http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/
[3] Op.cit  hal. 6-7
[4] Arief S. Sadiman,Media Pendidikan Pengertian pengembangan dan pemanfaatannya (2008,PT. Radjagrafindo Persada,Jakarta) hal. 17-18
[5] http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm
[6] http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html

0 comments

Post a Comment